PASURUAN - Demi membangun benteng pertahanan kokoh melawan cengkeraman narkoba, Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Pasuruan bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pasuruan tak tinggal diam. Keduanya bersinergi menggelar roadshow edukasi yang sarat makna di lingkungan SMAN Taruna Madani Bangil, pada Selasa, 28 Oktober 2025. Kampanye akbar bertajuk 'Bahaya Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba' ini bukan sekadar seremoni, melainkan panggilan untuk membentengi generasi penerus dari ancaman laten yang menggerogoti masa depan.
Ketegasan dalam upaya pencegahan dini terpancar dari kolaborasi ini. Kasat Resnarkoba Polres Pasuruan, IPTU Yoyok Hardianto, S.H., M.H., menegaskan gelaran ini sebagai wujud nyata sinergi antara aparat penegak hukum dan lembaga antinarkotika. Tujuannya jelas: menanamkan kesadaran mendalam sejak dini kepada para siswa mengenai bahaya narkoba yang mengintai. "Melalui kegiatan ini kami ingin menanamkan kesadaran sejak dini kepada para pelajar tentang bahaya narkoba, baik dari segi kesehatan maupun hukum. Mereka perlu memahami bagaimana narkoba bisa merusak masa depan, " ungkap IPTU Yoyok.
Sejak mentari pagi menyapa, tepatnya pukul 08.00 WIB, aula SMAN Taruna Madani Bangil telah dipenuhi antusiasme sekitar 200 siswa beserta jajaran pendidik. Materi krusial disampaikan langsung oleh sosok-sosok inspiratif: IPDA M. Fajar Indranata, S.H., selaku KBO Satresnarkoba, didampingi Brigadir Nur Tahiyyatul Azizah, S.H. Paparan mereka membuka cakrawala baru, mengupas tuntas seluk-beluk narkoba, mulai dari definisi dasar, ragam jenisnya, hingga faktor-faktor yang kerap menjerumuskan remaja ke jurang penyalahgunaan. Tak lupa, strategi jitu untuk menolak ajakan mengonsumsi barang haram itu pun dibagikan.
IPDA Fajar dengan lugas memaparkan, "Kenakalan remaja sering kali menjadi pintu masuk menuju penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk memiliki kontrol diri yang kuat dan lingkungan pergaulan yang positif." Pernyataan ini menggugah kesadaran para siswa untuk lebih waspada terhadap lingkungan pergaulan mereka.
Menyempurnakan pemahaman, Brigadir Nur Tahiyyatul Azizah turut menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan jerat hukum. Ia mengingatkan para peserta tentang konsekuensi serius yang menanti para pengguna maupun pengedar narkoba. Ajakan untuk aktif bertanya dan berdiskusi pun mengalir, menciptakan suasana interaktif yang kian memperkaya wawasan.
Sebagai penutup rangkaian acara, sebuah langkah deteksi dini dilakukan melalui tes urine acak oleh tim BNNK Pasuruan. Kegiatan komprehensif ini berjalan lancar dan berakhir manis pada pukul 10.30 WIB, meninggalkan jejak positif dalam upaya membentengi generasi muda dari bahaya narkoba.

Updates.