Keprihatinan mendalam dirasakan warga Kabupaten Pasuruan akibat fenomena sepeda motor yang mendadak brebet, diduga kuat karena bahan bakar Pertalite. Menjawab keresahan yang semakin meluas ini, Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Unit Tipidter Polres Pasuruan langsung bergerak menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada Kamis (30/10/2025).
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa para petugas sigap melaksanakan sidak di tiga SPBU yang menjadi fokus utama, yaitu SPBU 54.671.15 Pagak Beji, SPBU 54.671.31 Sidowayah Beji, dan SPBU 54.671.10 Latek Bangil. Tim gabungan ini terdiri dari perwakilan Disperindag Kabupaten Pasuruan yang dipimpin oleh Kabid Perdagangan, Deddy Irawan, dan jajaran Polres Pasuruan yang dikomandoi oleh Kanit Tipidter Satreskrim, Iptu Ahmad Kelvin Prawira.
Selama berlangsungnya sidak, petugas menerapkan dua metode pemeriksaan krusial: uji kualitas dan uji kuantitas. Di SPBU Latek, misalnya, pemeriksaan dilakukan secara langsung di lokasi dengan pendekatan sederhana namun efektif. Petugas mengukur densitas cairan dan menggunakan deep stick atau tongkat duga untuk memastikan keaslian BBM serta mendeteksi adanya campuran air.
Metode kedua adalah uji kuantitas, yang melibatkan pengukuran akurat menggunakan bejana takar yang telah disediakan di SPBU. Hal ini penting untuk memastikan takaran BBM yang diberikan kepada konsumen sesuai dengan yang seharusnya.
Deddy Irawan menyampaikan hasil awal dari uji cepat yang telah dilakukan di ketiga SPBU tersebut. Ia menjelaskan bahwa warna pasta yang digunakan dalam pengujian tidak mengalami perubahan warna saat dicelupkan ke dalam tandon BBM. Hal ini secara visual mengindikasikan tidak adanya pencampuran air dalam Pertalite.
"Kami tidak menemukan adanya kejanggalan atau kesalahan, baik dari kuantitas maupun kualitas sudah sesuai. Juga tidak ditemukan adanya kontaminasi atau campuran lain yang terkandung dalam BBM Pertalite, " tegas Deddy Irawan, Jumat (30/10/2025).
Meskipun hasil inspeksi awal menunjukkan bahwa kondisi BBM di ketiga SPBU tersebut aman dan sesuai standar, kekhawatiran di kalangan masyarakat justru belum sepenuhnya sirna. Banyak warga yang menyuarakan keraguan terhadap transparansi proses sidak, menilai langkah pemerintah dan aparat kepolisian belum cukup meyakinkan untuk meredakan keresahan yang telah terlanjur menyebar luas di kalangan pengguna kendaraan bermotor.
Zaenal, seorang pengemudi ojek daring, mengaku tetap memilih Pertalite di SPBU yang sama meski kabar mengenai bahan bakar bermasalah sempat terdengar. Ia berbagi pengalamannya, “Setiap hari saya beli di sini, sejauh ini memang belum pernah ada masalah. Tapi tetap saja agak takut kalau dengar katanya bensinnya bisa bikin mesin cepat rusak, ” ungkapnya dengan nada cemas.

Updates.